Kamis, 22 Agustus 2013

Admiring You 1 (fic)

Akhirnya Yuzu-chan posting Admiring You nih, kasih trailer dikit lah :')

Admiring You (short fanfiction by: EgoistYuzuriha)
Rated : M (for some reason)
Pairing : Rio x Lintar, Gabriel x Obiet


!alert : this contain a boy x boy theme, if you don't like don't read! 


Lihatlah kearahnya; tubuhnya tinggi, wajahnya tampan, suaranya pun indah merdu menghanyutkanmu dalam setiap bait nada lagu yang ia nyanyikan. Sedangkan aku? Kecilpun iya, wajahku juga tak tampan sepertinya, apalagi suaraku juga tak seindah miliknya dan tidak mungkin bisa menandingi dirinya. Lalu apa yang membuatku bisa sampai di sini? Aku sendiri pun tak tau apa yang bisa membuatku bisa sampai di Grand Final Idola Cilik 3 bersamanya.

Meski saat ini kami adalah rival, diam diam aku mengagumi sosok itu. Sosok yang menjadi panutanku untuk tetap membuatku maju.


ADMIRING YOU 1


"Tar, Lintar!" panggil Rio merangkul Lintar dengan tiba-tiba. Namun, tangan itu segera ditepis oleh pemiliknya karena tidak suka jika ada seseorang yang merangkulnya. Sambil menatap matanya yang bulat itu, Rio hanya memperlihatkan sebuah senyuman kecil dari bibirnya, membuat Lintar hanya terdiam melihatnya, "mau kemana? Latihan kan?" tanyanya lagi.

"Bukannya masih istirahat?" tanya Lintar tidak percaya; mengingat kak Uchi baru saja mengatakannya 10 menit yang lalu pada Lintar. Benar. Dua hari lagi adalah Grand Final Idola Cilik 3. Penentuan terakhir dari peperangan diantara kedua cowok itu telah membuat keduanya mau tidak mau harus nonstop berlatih untuk acara tersebut.

"Yeee, dibilangin gapercaya," kata Rio menarik tangan Lintar dan berjalan berbalik arah, "yuk ah caw balik ke ruangan,"

"Gausah narik narik," Lintar melepaskan tangannya dari genggaman tangan Rio. Sementara Rio hanya tersenyum dan kembali berjalan namun kali ini malah menarik baju Lintar, membuat cowok yang ditarik bajunya itu jadi marah dan kesal, "Gak usah narik narik kan aku bilang!" kata Lintar lagi melepaskan cengkraman tangan Rio dari bajunya.

"Kalo gak ditarik, lonya pasti gak percaya dan gak mau," ucap Rio menjulurkan lidahnya sambil dengan wajah mengejek, sementara Lintar hanya diam membuang muka saja karena tidak mau menanggapi.

Kedua lelaki itu akhirnya berjalan masuk kembali ke ruangan kak Uchi. Dilihatnya beberapa anak Idola Cilik tengah berada di sana terlihat sedang menunggu dengan wajah malas, bagaimana tidak? Mereka sudah mengorbankan waktu istirahat mereka untuk latihan, sementara kak Uchi sendiri juga malah tidak ada di ruangan itu, membuat mereka semakin kesal saja.

"Nih udah gua bawa Lintarnya," kata Rio kemudian menutup pintu. Lintar melihat kearah para anggota Icil Divo disana, "ngapain berdiri? Latian!" kata Rio mendorong Lintar untuk berjalan.

"Gausah didorong juga kali, io" kata Alvin mendekat kearah mereka berdua. Lintar menatap cowok bertampang chinese itu dan berakhir diam memalingkan wajahnya.

"Latihan lagi?" tanya Lintar pada yang lain.

"Iya nih, katanya istirahatnya nanti," ucap Patton berwajah kesal, "aaaa~! Pengen istirahaaa~t!" teriaknya melengking di mic membuat sebuah suara 'ngiiiiing' dari mic tersebut. Untunglah semua orang segera menutup telinganya sebelum suara itu bisa membuat telinga mereka berdengung kuat.

"Biasa aja kali Ton-_-" Cakka duduk di karpet bersama dengan Kiki di sebelahnya yang hanya memperhatikan mereka semua,

"Terus, kak Uchi nya mana coba?" tanya Debo akhirnya ikut duduk di sebelah Kiki.

"Nggak tau tuh, carilah yuk!" kata Irsyad berdiri dan mengangkat tangan Cakka juga Obiet, "temenin nyaariin! Tadi dia yang nyuruh kita kesini tauk!" Irsyad berhasil membangunkan kedua temannya itu.

"Ikut dong~" ucap Gabriel merangkul Obiet sambil tersenyum senang, membuat cowok polos yang dirangkulnya itu hanya bisa terdiam merasakan tangan Gabriel yang erat memegangnya. Tanpa berpikir panjang atau menunggu lama lagi, akhirnya keempat lelaki itu pun pergi dari ruangan itu dan kini hanya menyisakan Alvin, Rio, Lintar, Kiki, Patton juga Debo yang saling diam.

"Cie, yang besok Grand Final," ujar Patton melihat kearah Rio yang sedang bermain handphone miliknya bersama Alvin dan kemudian melihat kearah Lintar yang terdiam melihat ke kertas lirik lagu Symphoni Cinta milik Chrisye, "kalian tuh sesama finalis kok kayak orang musuhan sih?" tanya Patton lagi terlihat kesal melihat atmosfir diantar Rio dan Lintar yang tak bersahabat.

"Asa aku sama Patton nggak sebegitunya," ujar Debo kemudian membuka chitato yang dikeluarkan dari dalam tasnya, "ya gak Ton?" tanya Debo meyakinkan sambil menatap Patton, yang ditanya mengangguk saja, "serius amat sih kalian, udahlah, pasti juri juga udah tau siapa pemenangnya, woles aja, yang penting tampilin yang terbaik aja" lanjut Debo menyarankan.

"Iya makanya… eh, minta!" Patton mengambil chitato rasa barbeque itu dari tangan Debo dengan bringas.

"Chitato lah!" Rio melihat kearah chitato milik Debo dengan mata bersinar, "mau dong~!" teriaknya senang mengambil chitato tersebut, "sebenarnya kita biasa aja kok, ya gak Tar?" tanya Rio kemudian duduk di sebelah Lintar merangkul lelaki yang masih menatap kearah kertas lirik lagu tersebut.

"Hmm…?" Lintar melihat ke sekelilingnya dan kaget mendapati muka Rio yang begitu dekat dengannya, "apaan?" tanyanya kemudian berdiri dan menjauhi lelaki itu. Melihat reaksi lelaki itu yang seperti tak ingin di dekatnya, Rio hanya menghela nafas saja sambil menjawab,

"Nggaaaakk…" kata Rio kemudian kembali berdiri dan duduk di sebelah Alvin, mengambil paksa handphone miliknya dan bermain kembali dengan wajah kesal, membuat Kiki hanya tersenyum geli melihat tingkah kedua anak itu.

"Gimana kalo kita-…!" belum selesai Debo berbicara, pintu didepannya terbuka dan memperlihatkan sosok perempuan paruh baya bergaya muda disana, tersenyum pada mereka semua. Dibelakangnya terlihat Irsyad, Cakka, Obiet dan Gabriel mengekorinya, "yaaaah~" desah Debo kecewa.

"Ayo semua yok, kumpul dulu sini!" kak Uchi memberi arahan kepada kesepuluh lelaki yang berada di tempat itu, "maaf ya ngambil waktu istirahat kalian, nanti kak Uchi ada perlu soalnya, kalian boleh langsung pulang habis ini," ujarnya sambil duduk di depan keyboard miliknya.

"Lagu apa kak?" tanya Cakka bersemangat.

"Simfoni Cinta, yuk mulai yuk," kak Uchi memainkan lagu Simfoni Cinta karya Chrisye dengan keyboard miliknya. Kemudian menatap Gabriel sambil memberi aba-aba pada lelaki itu.

"Alun sebuah simfoni…." Suara Gabriel memulai lagu.

...


...

"Lo itu benci gua apa gimana sih?" tanya Rio tiba-tiba saat ia berjalan kembali ke kamar bersama dengan Lintar di sebelahnya setelah selesai berlatih vokal barusan, "yaaaa, gak papa sih kalo lo gak suka," lanjut Rio sambil kedua tangannya di taruh di belakang kepalanya, senyuman jahil lagi lagi menghiasi wajahnya. Entah apa yang dipikirkannya.

"Memangnya kenapa?" tanya Lintar pelan,

"Hah? Lo tanya apa Tar?" tanya Rio mendekatkan dirinya pada Lintar, padahal ia mendengar jelas apa yang ditanya Lintar barusan. Tapi sepertinya kejahilan dalam dirinya membuatnya sengaja bertanya seperti itu pada cowok bernama lengkap Halilintar itu.

"Memangnya kenapa?!" tanya Lintar dengan nada kuat dan sampai berhenti berjalan hanya untuk menatap lelaki di belakangnya itu, sementara Rio hanya cengengesan saja melihatnya. Melihat Rio yang seperti itu, Lintar hanya bisa berdecak sambil menatapnya kemudian berjalan kembali.

"Eh, nggaaaak…" kata Rio kemudian merangkul Lintar dan menariknya paksa berjalan di sebelahnya, "Lo lucu banget sih, Tar," gumam Rio sambil menjawil pipi Lintar dengan sengaja. Mendengar itu, Lintar segera menepis tangan Rio dengan wajah sedikit memerah.

"Rio! Lintar!" teriak seseorang dari arah belakang membuat mereka berdua membalikkan badannya dan melihat siapa pemilik dari suara yang memanggil nama mereka berdua itu. Alvin berlari kecil menghampiri mereka dan sampai diantara mereka berdua, "Oi!" Alvin mengajak Rio tos versi mereka berdua dengan bahagia, membuat Lintar merasakan dadanya sedikit sakit melihat senyuman bahagia di wajah Rio.

"Aku duluan ya," kata Lintar kemudian akhirnya meninggalkan mereka berdua sengaja. Sambil terheran dengan perasaan sakit di dadanya itu, Lintar pun masuk ke dalam kamar dan segera membanting diri ke kasur putih miliknya itu.

Lama ia terbenam dalam pikirannya sendiri. Namun, ada kalanya sesekali ia melirik kearah kasur Rio yang berada di sebelahnya. Helaan nafas yang cukup panjang kemudian membiarkannya agak sedikit merasa lega. Entah apa yang dipikirkan olehnya, Lintar masih merasakan perasaan aneh di dalam hatinya dan masih belum bisa melepaskannya meskipun berkali kali mencoba untuk melupakan.

"Lintar!" suara Rio terdengar jelas begitu terdengar suara pintu terbuka dari kamar itu. Lintar segera bangun dan menatap kearah lelaki yang masuk ke kamar miliknya juga.

"Ya?" tanya Lintar reflek.

"Mandi duluan sana, abis itu gua gantian," kata Rio menarik tangan Lintar kearah kamar mandi, "atau mau gua mandiin?" tanya Rio sambil tertawa membuat Lintar segera melepaskan tangan Rio dari pergelangan tangannya.

"Aku bisa mandi sendiri kok," jawab Lintar kemudian masuk ke kamar mandi sambil dengan logat aslinya itu.

Srrr… bunyi shower kamar mandi terdengar dari luar. Membuat Rio hanya bisa terkekeh geli karena tidak 
biasanya Lintar langsung melakukan hal yang disuruh olehnya. Biasanya juga Lintar akan beradu mulut dulu dengannya.

"Alvin…! Alvin!" panggil Rio berbisik pada Alvin yang menunggu di luar, "sini.. sini!" Rio melambaikan tangannya pada Alvin menyuruhnya masuk ke dalam.

"Kenapa io?" tanya Alvin sambil masuk ke kamar finalis Idola Ciilk 3 itu.

"Ssssh!" Rio menjitak kepala lelaki itu, "gua mau ngejailin Lintar," kata Rio sambil berjalan perlahan ke depan pintu kamar mandi. Rio kemudian mengeluarkan sebuah kunci dari dalam kantongnya. Melihat itu Alvin hanya tersenyum lebar mengerti apa yang akan Rio lakukan.

CKLEK! Pintu itu dikunci rapat oleh Rio sambil tertawa pelan.

"Caw!" kata Alvin menarik tangan Rio keluar dari ruangan itu sambil tertawa. Keduanya kemudian berlari meninggalkan kamar tersebut sambil menahan tawanya yang tak terbendung, "HAHAHAHAHAHAHA!" tawa mereka berdua begitu keluar dari kamar, "parah…!" kata Rio sampai berjongkok masih tertawa.

"Hahaha, eh, pfft... Rio, kebawah yuk makan malem," kata Alvin kembali menarik tangan Rio yang masih tertawa saja. Keduanya pun akhirnya berjalan ke lantai dasar yang kemudian membawa mereka sampai di kafetaria gedung asrama Idola Cilik dan duduk di sana. Dilihatnya ada Gabriel dan Obiet yang masih makan awkwardly berdua.

"Hey," Alvin duduk di meja yang sama dengan Gabriel dan Obiet membuat keduanya sempat kaget karena ada orang yang tiba-tiba duduk didekat mereka, sesaat seketika itu wajah Gabriel langsung terlihat sedikit muram namun masih tetap mencoba untuk tersenyum kearahnya. Rio pun juga ikut duduk di sebelah Alvin sambil memperhatikan kedua orang di depannya itu.

"Yo, Vin, io" sapa Gabriel kemudian pindah duduknya semakin mendekat kearah Obiet, "makan juga?" tanya Gabriel pada Rio dan Alvin. Keduanya mengangguk sambil kemudian bersiap memakan makanan yang telah mereka beli sebelumnya.

"Gab, udah pangkat apa lo?" tanya Alvin sambil memakan makanannya dan menatap kerah Gabriel yang sedang mencubit pipi Obiet, lelaki yang sadar sedang diperhatikan segera menoleh kearah Alvin dan mengangkat alisnya seraya menyuruh lelaki itu mengulang pertanyaannya, "pangkat PB lo apa?" tanya Alvin untuk yang kedua kalinya pada Gabriel.

"Oooh, stuck sih gua, udah jarang maen sekarang," jawab Gabriel masih tersenyum senang. Sementara Alvin hanya bisa melihat lelaki itu dengan wajah aneh saja, dan sesekali melihat kearah Obiet yang memakan spaghetti miliknya dengan menunduk dan wajah yang memerah.

"Balik ah yuk, Vin, kasian Lintar," kata Rio berdiri sambil mengeluarkan barang-barang dari dalam kantongnya, "duitku mana sih?" tanya Rio mencari uang di sakunya. Namun Alvin yang baru saja mulai makan menarik Rio kembali untuk duduk di tempat itu.

"Nanti aja, bentar lagi," kata Alvin membuat Rio kembali terduduk, "santai aja io, Lintar gak akan marah kok" lanjut Alvin memakan burger sapi yang dipesannya. Rio kemudian hanya menghela nafas sambil memperhatikan Gabriel yang menjahili Obiet yang sedang makan disebelahnya.

"Gabriel gangguin Obiet terus sih, hahaha" tawanya senang mengomentari kedua orang yang makan di seberangnya itu. Seperti nyamuk yang terbang, Alvin dan Rio sama sekali tidak digubris oleh Gabriel kecuali benar itu sesuatu yang perlu ditanggapi.

"Wooooy!" Patton tiba-tiba duduk di sebelah Obiet membuat mereka berempat yang ada di meja itu kaget, "kaget semua dong, hahaha" tawanya kemudian memakan roti coklat yang dipesannya.

"Vin, balik yuk ah!" Rio berdiri kembali mengajak Alvin yang sudah selesai memakan burger miliknya itu, "perasaan gua gak enak nih," kata Rio lagi menarik tangan Alvin.

"Wah parah, aku baru dateng kalian pergi," kata Patton meminum susunya, "eh, Obiet, minta dong~" Patton mengambil spaghetti dari piring Obiet membuat Obiet dan Gabriel memandang kearah Patton bersamaan.

"Nggak bukan gitu, cuma kayaknya ada yang salah aja," kata Rio kemudian segera berlari meninggalkan mereka semua termasuk Alvin. Segeralah lelaki bergaya rambut modern itu berlari mengejar Rio yang sudah duluan pergi kembali ke kamarnya.

"Buh!" Patton berdiri dan berjalan meninggalkan Obiet dan Gabriel di meja makan itu, "jagain makananku ya, aku mau beli susu lagi," ujar Patton pada mereka berdua dari kejauhan. Gabriel kemudian menatap kearah Obiet yang masih terdiam.

"Kok diem Biet? Gak mau spaghettinya? Buat aku aja sini…" tarik Gabriel mengambil piring Obiet, tapi Obiet masih terdiam terpaku menatap kedepan dengan tatapan kosong.

"Gabriel," panggil Obiet menoleh dan menatap Gabriel pelan,

"Ya?" Gabriel yang hanya bisa tersenyum lebar menatap lelaki polos yang memanggilnya barusan, "kenapa Biet?" tanya Gabriel mengembalikan piring Obiet ke hadapan lelaki itu.

"Itu kunci apa…?" tanya Obiet polos. Gabriel memandang kearah meja di hadapan Obiet. Kalau saja tidak diberitahukan olehnya, mungkin Gabriel tidak akan mengambil kunci itu dari atas meja.

"Kunci siapa…?" tanya Gabriel bergumam melihat kunci itu.

...

...

"Kuncinya mana?!" teriak Rio gaje di depan kamarnya, menyadari kunci itu tak lagi berada di dirinya, "Alvin, kuncinya mana?" tanya Rio menarik kerah baju lelaki di hadapannya.

"Nggak tau Rio!" Alvin juga ikut panik melihat kepanikan Rio yang mondar mandir kesana kemari. Akhirnya pun ia memutuskan untuk mengikuti Rio masuk ke kamarnya kembali, "mending bilang terus terang aja deh," kata Alvin pada Rio.

"Lintaaar!" teriak Rio memanggil.

"Ah Rio! Rio aku kekunci!" teriak Lintar dari dalam kamar mandi. Suaranya seperti orang yang ingin menangis membuat Rio bukannya panik malah jadi ingin tertawa, "tolongin Rio!" teriak Lintar lagi dan kini Rio malah tertawa tak bersuara karena tak dapat membendung lagi tawanya.

"Rio! Kuncinya!" kata Alvin sadar yang juga baru saja ikut tertawa karena melihat Rio tertawa, "kuncinya jangan lupa!" Alvin menepuk pundak lelaki yang masih terjongkok tertawa itu.

"Lintar! Gua lupa kuncinya dimana.. hahaha… nanti aku cari dulu ya, hahaha" Rio kemudian sambil mencoba meredakan tawanya keluar kamar dan berakhir diam di tembok depan kamarnya, "Sialan.. Lucu bangetlah!" gumam Rio memukul mukul tembok di depan kamarnya membuat Alvin hanya terdiam melongo menatapnya.

"Rioooo!" teriak Patton berlari dari ujung koridor, membuat kedua lelaki itu segera menoleh dan menatap Patton yang berlari dengan kecepatan penuh kearah mereka. Berhasil mengerem dengan sempurna, Patton malah bangga sendiri terhadap tingkahnya.

"Gila, keren banget aku ngepas gini!" kata Patton senang.

"Apa heh? Apaan Ton?" tanya Rio memotong kebahagiaan Patton, "mau bagi-bagi chitato ya?" tanya Rio tersenyum senang.

"Riooo…" Patton dan Alvin berbarengan membuat Rio kembali diam. Sambil merogoh kantung bajunya, Patton kemudian mengeluarkan sebuah kunci yang tentu saja bentuknya sangat dikenal oleh Rio, "ini nih, Gabriel bilang kayaknya ini punya kamu, bener gak?" tanya Patton memberikannya.

"Iya bener," kata Rio kemudian segera mengambil kunci tersebut dan mengantonginya.

"Oiya, Vin, katanya suruh ke kamar Irsyad, mau nanya pb tuh dia. Entah kesambet apa," kata Patton menyuruh, "duluan ya Rio, Alvin" Patton kemudian berlari kembali dengan semangat kekamarnya yang sebenarnya jaraknya hanya 5 kamar dari tempat mereka berdiri sekarang.

"Rio, Rio!" Alvin memanggil lelaki itu, "gua ke Irsyad bentar ya!" kata Alvin kemudian berjalan meninggalkan kamar Rio dan Lintar. Sementara Rio, ia masih terdiam melihat kunci itu ada di tangannya.

"Oiya lupa!" Rio segera masuk kembali ke kamarnya dan berjalan ke depan kamar mandi. Dibukanya pintu kamar mandi itu dan terlihat Lintar yang tengah terduduk di pojok ruangan dengan wajah hampir menangis dan kesal, "maap Tar, sengaja, hehehe" kata Rio mengulurkan tangannya seraya menginginkan Lintar menarik tangannya dan memaafkannya.

". . ." Lintar menatap Rio yang tersenyum padanya sambil segera berdiri. Lalu didorongnya tubuh lelaki yang lebih tinggi darinya itu dan keluar dari kamar mandi. Rio hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan keluar dari kamar mandi.

"Lintar!" Rio berjalan mendekat kearah Lintar yang telah menelungkupkan badannya di kasur, "Lintaaaar!" Rio mengoyak tubuh lelaki itu, tapi Lintar sama sekali tak bergeming.

Semalaman suntuk itu, mereka sama sekali tak bicara setelahnya. Sesungguhnya Rio merasa bersalah karena hal ini, tapi melihat tingkah Lintar yang cuek padanya dan mencoba menghindarinya malah membuat lelaki yang satu ini merasa senang sehingga membiarkan hal ini terus berlanjut.

...

...

Pagi harinya,

"Lintar cepetan," kata Rio menyuruh lelaki itu keluar dari kamar, "Uncle Joe bilang kita harus latihan jam 7 ini," lanjutnya sambil memain-mainkan kartu kunci kamar. Tapi karena tak ada jawaban dari Lintar, Rio akhirnya memutuskan untuk masuk kembali ke kamarnya dan melihat apa yang dilakukan oleh Lintar. Begitu masuk kembali dalam kamarnya, ia melihat Lintar yang sedang terduduk di kasur sambil memakai sepatunya, "cepetaaan…" kata Rio kesal, "atau mau gua kunci lagi kayak kemarin?" tanya Rio dengan nada jahil. Tapi kemudian sesaat setelah kata-kata itu keluar dari mulut Rio, sebuah pukulan tiba-tiba saja mengenai perutnya.

BUKH!

"Ugh…" Rio memegangi perutnya yang sakit karena pukulan Lintar barusan sampai membuat ia terguling di kasur Lintar.

"Jangan main main!" kata Lintar kesal sambil keluar dari kamar itu meninggalkan Rio sendirian.

"Ugh…" Rio masih memegangi perutnya, "sakit sih.. tapi fuh.. hahahaha..!" tiba-tiba saja ada sebuah perasaan menggelitik dalam hatinya, perasaan senang yang jauh melebihi rasa sakit di perutnya membuatnya malah ingin tertawa dibandingkan merintih menangis kesakitan, "adududuh!" rintihnya kembali merasakan sakit, "duh, hahaha, sial, lama-lama gua bisa jadi masochist kalo sama dia," senyumnya sambil kemudian bangkit dan berjalan keluar kamar masih memegangi perutnya yang sakit.

Hari itu adalah hari terakhir mereka gladibersih untuk acara Grand Final Idola Cilik 3. Latihan sudah dipersiapkan matang-matang. Benar benar hari yang full of exercise, penuh dengan latihan.

Hari itu juga Rio dan Lintar tak peduli lagi masalah mereka berdua. Setelah memukul Rio untuk yang kedua kalinya saat latihan berlangsung, mungkin Lintar merasa lega telah membalaskan kekesalannya hingga tak bisa lagi untuk mengabaikan Rio. Mungkin juga bukan karena alasan itu ia tidak bisa mengabaikannya, tapi sudahlah, Lintar tidak menyadarinya saat itu.

"Pokoknya tampil yang terbaik!" kata Gabriel sambil mengumpulkan semua tangan para anggota Icil Divo, "Rio dan Lintar udah jadi anggota kita, kita harus semangat!" kata Gabriel lagi diikuti 'oi' dari semuanya, "Icil Divoooo…!" teriak Gabriel.

"Oi oi oi!" teriak semuanya sambil meneriaki jargonnya beberapa kali dengan semangat.

"Dah, pulang pulaang… istirahaat, besok tampil…" kata Kiki bubaran sambil terduduk sebentar di kursi. Rio yang juga baru selesai itu entah kenapa segera mencari sosok Lintar yang ternyata sudah tak lagi ada diantara barisan para lelaki yang menari gaje disana.

Rio kemudian segera kembali ke kamar kalau-kalau Lintar sudah ke kamar terlebih dahulu daripada dirinya. Tetapi sesampainya ia dikamarnya, tentu saja Rio tidak melihat adanya sosok yang ia cari disana.

"Ya iyalah! Kuncinya aja gua yang bawa!" ucapnya sambil menepuk kepalanya sendiri. Segeralah ia masuk ke kamar mandi dan mandi. Berharap Lintar sudah kembali setelah ia selesai. Ia ingin sekali memberitahu pada lelaki itu kalau dialah yang akan memenangkan Icil ke tiga ini. Walaupun kelihatan seperti belum tahu, sebenarnya para anggota Idola Cilik telah diberitahukan terlebih dahulu sebelum ia pulang ataupun menang.

Lintar kemana siiiih?

Pikir Rio keluar dari kamar mandi. Jam di dinding sudah menunjukkan waktu pukul 10 malam dan Lintar belum juga kembali ke kamar. Entah kenapa perasaan Rio sedikit tidak enak karenanya.

"Rioooo~!" teriak Alvin dari luar, "gua masuk yaaa!" teriaknya lagi kemudian membuka pintu kamar Rio dan Lintar. Dengan segera Rio merubuhkan tubuhnya di kasur dan berpura pura tidur disana, sengaja membiarkan dirinya tak ingin bertemu dengan lelaki itu, "yaelah.. udah tidur…" ucap Alvin melihat kearah Rio, "yaudah deh, dadaah, met tidur, io. Mimpiin gua ya, haha" tawa Alvin kemudian keluar dari kamar itu. Setelah suara pintu yang kembali tertutup itu, hening pun kembali dirasakan Rio di kamar itu.

"Haha," tawa Rio kemudian terduduk dan membenarkan kasurnya yang cukup acak-acakan itu.

Cklek! Bunyi pintu kamar itu terbuka lagi. Membuat Rio dengan sigap kembali berpura-pura tidur kalau-kalau Alvin kembali lagi. Namun tiba-tiba saja ia mendengar suara shower di kamar mandi hidup.

Lintar kah?

Pikirnya terduduk. Tak lama setelah itu, karena sudah terlanjur terlihat tertidur, akhirnya Rio kembali berpura-pura tidur dan membiarkan dirinya untuk tetap bersabar untuk memberitahukan pada Lintar kalau ia berhasil mengalahkan dirinya dan mendapat juara pertama.

". . ." sejenak Rio merasakan hawa dingin menyentuh kulit tangannya. Kemudian ia merasakan bagian perutnya terasa hangat dan terasa seperti ada butiran air panas di bajunya, saat itulah Rio terbangun dan kaget mendapati Lintar yang menangis di dirinya.

"Kenapa lo Tar? Kok nangis?" tanyanya benar-benar kaget karena baru kali ini ia melihat wajah Lintar yang menangis, benar-benar menangis, "tenang Tar, gua belum mati kok, hahaha" tawanya sambil mengelus kepala Lintar.

"Rio… a-aku… aku gak nyangkaaaa… " ucapnya terbata mencoba menyusun kata-kata yang tepat.

"Gak nyangka apa? Lo juara satu?" tanya Rio mengusap air mata lelaki yang menangis di depannya itu, "saking senengnya sampe nangis lah, haha-"

"Bukan itu!" kata Lintar berdiri. Kemudian tiba-tiba saja lelaki itu memeluk Rio erat-erat hingga membuat lelaki yang tadi sempat pura-pura tidur itu kaget dan juga sedikit merasa bahagia, "aku gak mau juara satuuu…" lanjutnya berkata para Rio, "aku tau kamu yang lebih pantes daripada aku…" Lintar mendekap Rio semakin erat.

"Jadi karena itu..?" tanya Rio, "yaelahh, Tar lagian kenapa juga siih…?" tanya Rio melepas pelukan Lintar, "jangan bilang sebenernya lou nge-fans ya sama guaa..? hahaha" Rio tertawa sambil menepuk pundak Lintar berkali kali. Yang ditanya malah diam dengan wajah yang cukup memerah.

"Em…." Lintar terdiam dan berhenti menangis memandang Rio yang masih saja tertawa.

"Kalo gak mau jadi juara satu, yaudah sini biar gua aja yang juara satu," kata Rio menatap kearah Lintar, "inget gak dulu pernah taruhan? Kalo gua yang menang, lo bakalan lari keliling lapangan asrama lima kali 'kan?" Rio melihat Lintar, "jadi, kalo gua yang menaaang...…" senyum Rio melihat kearah Lintar. sementara lelaki itu hanya bisa terdiam sejenak berpikir, "nah, yaudah, bisa kok diganti.. gua ngomong sama pak produser nih," kata Rio turun dari kasurnya dan berjalan keluar kamar.

"Tunggu!" Lintar menarik tangan Rio, "aku gak mau lari lima keliling!" kata Lintar kesal akhirnya, membuat Rio kembali tersenyum melihat kemarahan lelaki itu.

"Tadi lo bilangnya gamau juara satu…." Kata Rio berjalan lagi, tapi Lintar segera menarik baju Rio hingga longgar, "eeeh! Jangan ditarik!" kata Rio marah.

"Aku gamau lari lima keliling pokoknya!" kata Lintar, "jangan bilang pak produser!" lanjut Lintar lagi dengan nada agak sedikit mengancam. Membuat Rio harus memalingkan wajahnya untuk tersenyum lebar sebelum kembali berwajah serius pada Lintar.

"Ya salah lo-nya gakmau nerima kenyataan!" lanjut Rio melepaskan tangan Lintar dari bajunya dan berjalan keluar. Rio hanya tersenyum mendengar suara langkah kaki Lintar yang mengejarnya.

"Rioo!" saat Lintar hendak menarik tangan Rio, tiba-tiba saja Rio mendorong Lintar ke tembok dan membuat lelaki itu bungkam karena wajah mereka yang terlalu dekat, ". . ." Lintar menatap Rio dengan tatapan kaget, "ngapain sih?! lepasin!" kata Lintar sadar tangannya digenggam kuat oleh Rio yang ada di depannya.

"Hehehe," Rio menunduk tertawa melihat ekspresi Lintar, "tenang Tar, gua gak akan bilang ke pak produser kok, gua tau kalo lo emang nge-fans sama gua," ujarnya senyum sambil mengarahkan matanya kearah lain. Kemudian menatap Lintar dan membuat lelaki yang ditatap jadi kaget, "lo memang kayak cewek ya, Tar" kata Rio lagi lalu hendak mencium Lintar. Tapi kemudian ia terhenti karena ingin tertawa melihat ekspresi Lintar yang kaget dan wajahnya yang memerah. Tidak seperti biasanya dia tidak marah dibilang seperti perempuan. Tidak seperti saat Daud yang mengatakannya.

"A-..a-aku…!"

...................................................


YAAAAA!!! Kalo mau tau apa yang bakal diomongin Lintar dan apa yang terjadi sebenarnya saat Grandfinal, baca sendiri deh di ADMIRING YOU << click


Seperti biasanya mimin akan posting gambar mereka :')

 (Rio, kak Okky, Lintar)

 (dari kiri: Rio dan Lintar)

(dari kiri: Rio dan Lintar)


(dari kiri: Rio dan Lintar)


BERIKUT VIDEO SAAT RIO X LINTAR GRANDFINAL <3
(spoiler dari story: Rio meluk Lintar sambil bisik, "selamat ya," ke Lintar) <3





 Gimana-gimana? Itu sesuatu banget kan? :'3 mimin jadi seneng bacanya /eh yaudah segitu dulu aja. Selamat membaca dan bersenang-senang!

Sekian dari mimin.

Salam Admin Plafor.

Rabu, 21 Agustus 2013

Tidak Mudah (Short Fic)

Tidak Mudah (short fanfiction by: EgoistYuzuriha)
Deva's POV (Point Of View)

!alert : this contain a boy x boy theme, if you don't like don't read! 

Aku bukan perempuan. Aku tahu itu. Tapi aku tidak bisa merelakan mataku untuk tidak terus menatap kearah sosok lelaki yang tengah berdiri di depanku ini, memandangku sambil tersenyum kearahku, membuat jantungku berdetak lebih cepat sepersekian detik dari biasanya.

"Dev? Kok lo diem aja sih Dev?" tanyanya padaku, menyadarkanku dari lamunanku.

"Eh? Nggak papa Vin, itu lagi ngeliatin yang pada latihan sama Uncle Joe," jawabku segera memalingkan wajahku darinya, membiarkan darah yang mengalir di tubuhku untuk memperlambat lajunya.

"Oh," jawabnya singkat kemudian duduk di sebelahku, ikut memperhatikan para teman-teman lainnya berlatih koreografi di ruangan itu. Meski udara di ruangan itu cukup dingin dengan adanya AC yang sengaja diset untuk menurunkan suhu ruangan, namun badanku entah kenapa merasa panas seraya mendapati tangan lelaki di sebelahku merangkulku. Sedikit membuatku risih karenanya.

"Alvin, Deva!" panggil Ozy yang berjalan kearah kami, ia kemudian duduk di depanku sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Apaan Zy?" tanyaku padanya sambil mencoba menjauhkan tangan yang ada di pundakku, "jangan bilang kamu lupa bawa teks lagu lagi?" membuat lelaki yang kutanya hanya tersenyum sambil kemudian menepuk pahaku dan berkata,

"iya! Kok kamu tau sih Dev? Hahaha," ucapnya kemudian menarik tanganku membuatku segera berdiri, "temenin yuk ngambil dikamar... sih..." pintanya membuatku sejenak menatap Alvin yang juga memandang kearah kami berdua, "mau ikut Vin?" tanya Ozy lagi pada Alvin.

"Nggak, gua mau ngelitin Rio sama Lintar aja disini," gelengnya menolak ajakan Ozy. Tanpa berkata Ozy segera menarikku keluar ruangan tersebut.

Kami berdua berjalan menuju ke kamar Ozy dan Lintar yang berjarak tak terlalu jauh dari tempat latihan koreo itu. Entah kenapa, aku merasa ada sedikit perasaan aneh yang mengganjal hatiku selama ini. Kenapa aku begitu berdebar berada di dekat Alvin? Kenapa tidak dengan Ozy? Ray? atau siapapun yang dekat padaku?

"Dev, kok diem aja sih Dev dari tadi?" tanya Ozy melepaskan tangannya dari tanganku dan kini merangkulkannya pada pundakku.

"Nggak papa Zy, pikiranku lagi kacau," jawabku mengusap kepalaku resah, "ah udahlah! Gausah dipikirin!" ucapku sendiri kesal dengan segala pemikiran yang masuk dalam benakku, membuat Ozy yang sedari tadi memperhatikanku jadi menatapku aneh.

"Hahahaha," tawanya kemudia melepas rangkulannya, "kamu suka sama Alvin?" tanyanya tiba-tiba, membuatku terdiam kaget hingga menghentikan langkahku hanya untuk menatapku, "loh? bener yah?" tanyanya lagi sambil tersenyum padaku.

"A-apasih Zy, aku kan cowok," ucapku mengerutkan dahiku merasa aneh dengan kata 'suka' yang dilontarkan oleh Ozy padaku, "masa aku suka sama Alvin sih?" kataku kemudian kembali berjalan membuat Ozy juga segera menyamakan langkahnya denganku.

"Nggak ya? Kirain..." kata Ozy lagi sambil menggaruk kepalanya yang mungkin sebenarnya tidak gatal, "soalnya kamu deket banget sih sama dia, yah, meskipun aku tau kamu dianggap adek sendiri sih sama Alvin," lanjut Ozy membuat pikiranku berputar. Memangnya sebegitu kelihatannya kah aku dekat dengan lelaki itu? Padahal aku sudah mencoba untuk menutupi segala bentuk ekspresi dan gejolak yang kurasakan ketika berada di dekatnya. Meskipun aku tidak tahu apakah ini benar rasa 'suka' atau memang tubuhku yang aneh dengan reaksi yang kudapat jika dekat dengannya.

". . . ." aku terdiam tak bisa membalas kata-kata dari Ozy.

"Tapi..." Ozy berhenti di tengah kata-katanya sambil memutar kunci kamarnya, "tapi Alvin lebih deket sama Rio sih ya, yaudah deh, kamunya juga don't mind kan," ucap Ozy masuk kekamarnya, membuatku terdiam di ambang pintu.

Aku tahu. Aku tahu Alvin memang dekat dengan Rio. Aku tahu itu. Tapi bukan berarti mereka punya hubungankan... eh, ma-maksudku bukan hubungan seperti itu. Aku hanya tahu kalau mereka dekat, tapi tidak mungkin untuk mereka 'suka' kan? Pikirku menggeleng kepalaku mencoba berpikir logis terhadap pernyataan yang ada di benakku.

"Kok diem Dev? Ayo balik!" kata Ozy lagi menutup pintu kamar itu.

"Eh? Cepet banget," kataku mencoba mengalihkan pikiranku dari perasaanku dan menatap Ozy di depanku.

"Yaelah, masa ngambil ginian doang lama," Ozy memperlihatkan lembaran kertas teks lagu itu padaku, "yuk ah, balik, takut kak Uchie sama Uncle Joe nyariin kita," ucapnya lagi sambil berjalan mendahuluiku.

Tak ada pembicaraan serius diantara kami saat perjalanan kembali ke studio. Ozy juga tak lagi menanyakan padaku tentang bagaimana perasaanku atau hal semacam itu lagi padaku, yang entah kenapa aku tidak mengerti kenapa tadi ia sempat bertanya hal aneh padaku.

Sesaat ketika aku masuk kembali ke ruangan kami, aku melihat Rio dan Alvin yang tengah asyik menjahili Lintar. Mereka sengaja mengambil telefon genggam milik Lintar dan tidak membiarkan pemiliknya untuk mengambilnya kembali, membuat Lintar sendiri harus capek berlari kesana kemari demi memperjuangkan benda miliknya.

"Hahahaha!" Tawa Rio melihat Lintar mengejar dirinya untuk mengambil telefon genggam miliknya tersebut, "Alvin!" teriak Rio mengoper benda tersebut pada Alvin dan segera duduk di salah satu bangku untuk mengatur nafasnya yang kelelahan.

"Eits... hahaha" tawa Alvin mendapati Lintar tak bisa meraih benda di genggamannya, saat itu ia berlari kearahku tapi masih dengan tatapan mengarah pada Lintar, kemudian saat ia membalikkan badannya, wajahnya terlihat senang menatapku dan segera memanggilku, "Eh, Deva!" Alvin tiba-tiba saja berlari kearahku sambil menjulurkan tangannya memberikan hp milik Lintar padaku.

"Eh?" sesaat ketika aku hendak mengambilnya, entah kenapa Lintar yang berada di belakang Alvin tersandung oleh tas miliknya sendiri dan tidak mengaja mendorong Alvin yang malah membuatku harus terjatuh dan tertimpa oleh lelaki itu, "A-Alvin...!" aku merintih merasakan berat di atas tubuhku membuatku tak bisa bergerak.

"Hahahaha!!" tawa Rio semakin menjadi melihat kearah kami berdua, sementara Ozy hanya tersenyum tanpa ada niat menolong kami berdua. Sementara Lintar? Dia mengangguk minta maaf pada kami berdua dan segera membantu Alvin untuk bangkit. Segeralah lelaki itu menarik tanganku juga untuk berdiri kembali.

"Lo nggak papa Dev?" tanya Alvin membantuku berdiri sambil mengusap wajahku yang memerah karena aliran darah yang naik ke wajahku, "lo sih Tar, makanya jangan dorong gua ah," Alvin memberikan hp tersebut pada Lintar dengan kesal dan membiarkan anak itu terus meminta maaf pada kami berdua.

"Maaf Vin, Dev, nggak sengaja, sumpah," ucapnya mengangguk meminta maaf.

"Lo gak bisa ngerem sih Tar, hahaha" ujar Rio berjalan mendekat kearah Lintar dan merangkul lelaki itu, "makanya jangan kegendutan jadi anak," tawa Rio memukul pelan perut Lintar, membuat lelaki itu segera mendorong Rio hanya untuk membalas kejahilannya.

"Yakin lo nggak papa Dev?" tanya Alvin padaku meskipun matanya malah menatap Rio dan Lintar dengan resah dan sedikit kesal.

"Nggak papa nggak papa, hahahha" tawaku sambil memegangi tangan kiriku, mencoba untuk meredam rasa sakit karena tadi sempat tertimpa oleh badan Alvin.

"Tsk, yaudah maap ya," kata Alvin padaku sambil menepuk kepalaku dan kemudian berlari mendekat kearah Lintar dan Rio yang masih saja terlihat bertengkar. Aku hanya terdiam sambil menatap kearah tanganku yang kini rasa sakitnya kian menjalar ke tubuhku.

"Nggak biasanya kamu kalem gitu Dev, biasanya langsung berantem juga sama Alvin," ujar Ozy mendekat kearahku, "kamu lagi sakit?" tanyanya padaku sambil mengukur suhu tubuhku dengan tangan kanannya di keningku, "itu sakit?" tanyanya lagi menunjuk kearah tanganku dan membuatku hanya bisa membalasnya dengan tatapan parau.

"Iya nih, sss..." aku mendesis sakit sambil kemudian duduk di salah satu bangku disana.

"Mana coba sini liat," kata Ozy meraih tanganku dan mencoba memijitnya perlahan.

"A-ah...!" aku merasa sakit dan segera menarik kembali tanganku, "udahlah Zy, nggak papa, nanti juga ilang sendiri," ucapku mencoba menggerakan tanganku. Membuat Ozy hanya berdecak sambil menatapku kesal juga, "bener nggak papa kok" kataku lagi mencoba meyakinkannya meskipun aku sama sekali tidak papa.

"Yaaah, nanti kalo-..."

"Ozy! Deva!" sapa Ray memotong kalimat Ozy dan segera menghampiri kami berdua, "kalian ngapain?" tanya Ray duduk di sebelah Ozy dan menatap kearahku yang masih mencoba untuk membenarkan sendiri urat-urat di tanganku agar tak terasa sakit.

"Deva sakit nih tangannya," ucap Ozy pada Ray, dan lelaki itu hanya mengangguk mengerti saja.

"Kasih balsem lah, atau semacamnya," ujar Ray memberi saran menatapku, "yok Zy, temenin ambilin, kasihan Deva tuh" ujar Ray menarik tangan lelaki itu dan pergi meninggalkanku sendirian di bangku ruangan itu.

"Ugh..." aku merasakan sakit itu semakin menjalar ditubuhku, dan saat itupun aku terpikir bahwa di dunia ini, tidak mungkin aku bisa mendapatkan segala keinginan hanya dalam sekejap. Seperti tangan ini, kalau aku bisa mengabulkan sebuah permohonan semudah membalikkan telapak tangan, aku tidak akan kesakitan seperti ini. Tapi tidak. Tidak semudah itu.

Sejenak aku menatap kearah Alvin yang tengah bersama dengan Rio dan Lintar disana. Benar. Tidak mudah untuk mencapai orang itu. Tidak mudah bagi seseorang sepertiku untuk dekat dengannya. Tidak mudah untukku untuk menyatakan perasaanku pada lelaki itu. Tidak mudah. Di dunia ini tidak ada yang mudah.

Aku merasa gagal. Aku tidak tahu apakah perasaanku ini adalah perasaan 'suka' atau bukan. Aku tidak tahu. Tapi keinginanku untuk dekat dan segala hal yang terjadi padaku seolah mengatakan bahwa aku 'suka' padanya. Tapi aku laki-laki! Aku tahu itu. Karena itulah tidak semudah itu untukku dekat dengannya. Aku harus membatasi segala hal pada diriku sendiri atau aku akan semakin terjerumus dalam kegelapan ini. Aku tidak mau!

Tapi aku tahu. Tidak semudah itu untuk melupakan ini.

Lalu aku harus apa?!

Detik itu pula aku merasa ada sebuah butiran air mata jatuh membasahi pipiku, membuatku segera tertunduk malu dan diam dalam beberapa saat hanya untuk berpikir apa yang kulakukan saat ini. Aku tidak tahu apakah air mata ini adalah air mata kesakitan dari tanganku ataukah perih dalam hatiku. Mungkin aku terlalu lelah untuk segala pemikiranku? Mungkin aku salah? Pikiranku memburuku, membuatku semakin merasa aneh pada diriku sendiri.

Saat itulah, tiba-tiba saja aku merasakan ada sebuah tangan mengusap kepalaku perlahan. Membuatku segera menghapus air mataku dan menatap orang tersebut.

"Kenapa Dev?" tanyanya menatapku gelisah dan kemudian memelukku tiba-tiba.


TAMAT.
===================================================

Yah, ini adalah fic yang dibuat oleh Yuzuriha-chan atas request dari mimin, makasih Yuzu-chan, lavya somuch :* Oh iya, kata Yuzu-chan dia minta maaf karena fic-nya gaje, tapi menurutku bagus kok, cuma terlalu singkat dan pendek! Yaiyalah namanya juga short-fic.

Yuzuchan bilang juga harus posting gambar Deva ._. yaudah deh, nih mimin kasih foto Deva beserta Alvin dan Ozy juga :)

(Deva)

(Deva) 

 (Ozy)

(Alvin)

(jaket merah: Lintar, baju putih: Alvin, jaket abu: Deva) 

(Deva dan Alvin)

 (Ozy dan Deva)

Okeeey~
Eh, tapi sumpah ya, mimin penasaran sama siapa orang yang sama Deva terakhir itu, ih! Tapi kok 'tamat' ya? :( Mimin jadi gak suka nih :(

Gimana menurut kalian?
Admin Plafor.

Fakta Berserta Update Terbaru Idola Cilik 1 2 dan 3 Tahun 2013

Halo semua, hari ini mimin mau posting fakta dan gosip [soalnya kita gatau bener atau enggak kan] Idola Cilik yang mimin kutip dari blog http://leliiyordinarygirl.blogspot.com/2010/08/fakta-fakta-anak-idola-cilik-1-2-3.html

yang ada di dalam tanda [] adalah opini dari aku ya :) dan karena dari blognya bahasanya singkat, mimin perbaiki pake EYD jadi bacanya enakeun ya :' oiya mimin juga nambahin update terbaru dan info terbaru kok. 2013 ini~ tenang aja faktanya gak jadul jadul kok :)

Info terbaru ada di di tanda [Update] ya.

Beberapa yang mengandung opini dan kekerasan sepihak sudah dihapus oleh mimin. Kan kasian kalo ada yang jadi masalah.

Silahkan dibaca.


====
Fakta dan Gosip :

- Anak-anak Icil yang paling narsis adalah Gabriel, Cakka, dan Ozy [bisa keliatan kok dari foto-fotonya :) ]

- Anak-anak IC2 lebih banyak dikasih hadiah dibanding anak-anak IC3

- Lagu yang paling sering dibawakan oleh finalis Idola Cilik itu lagu "DEALOVA"

- Pernah katanya di salah satu disc, katanya waktu Grand Final rapor IC3 ada anak IC3 yang  matahin medali Idola Cilik yang mau dibagi. [This. LOL]

- Kak Uchie deket banget sama Rio, Ray , Deva, Alvin n Lintar.. kalau dari Idola Cilik satu sama Angel

- Anak-anak Idola Cilik msk 20 top mp3 download DUNIA!!! [serius nih? Salut deh. Darimana nih infonya?]

- Tanggal 24 adalah tanggal dimana banyak anak Icil lahir

- Anak Icil yang plg tua adalah Sion dan Siti [gak papa, gimana pun juga kalian pasti masih tetep dipanggil Idola CILIK, meski udah gede :’ ]

- Anak Icil yang paling muda adalah Nyopon, Olivia, Ourel

- Fans Icil yang paling banyak adalah C~LUVers, Alvinoszta, n Rise [Oiya? Voting dari mana nih info? Kok gak ada GabFC :p ]

- Twitter anak Icil yg paling banyak di follow adalah Gabriel dan Alvin(@ielstevent dan @9alvinosztaCR7), yang sama-sama 11k lebih, hampir 12k (update 22 mei '10)

[UPDATE 21 Agustus 2013] oleh mimin : paling banyak di follow itu Bastian @bastiansteel (well, dia kan anak CJR :) wajar lah) sekitar 1M dan kemudian menyusul Cakka @CakkaNRG (karena The Finest Tree sekitar 300k). Kemudian menyusul Gabriel @gabrielstev 120k. Well, mimin gak tau Icil perempuannya siapa aja, tapi yang pria-nya ini setau mimin

*promosi yang mau tau Official dan Twitter dari Icil sekarang 2013, bisa tanya ke mimin kok dengan cara: kirim komentarmu pada postingan ini :) gampang kan :D


====
Fakta dan Gosip mengenai ANGEL:

- Angel badannya bongsooor banget [dulu kan, sekarang mah, perempuan segitu wajar kok]

- Angel sekolah di BINUS,tapi Binus Simprug [mungkin dia sudah lulus sekarang]


====
Fakta dan Gosip mengenai GABRIEL:

- Iyel sangat suka nonton OVJ dan pasti di twiittnya ada OVJ terus [sekarang mah bola, dia hobi ngomongin bola sama temen-temennya :) ]

- Gabriel suka banget sama Awas Ada Sule dan The Promotor [dulu. Gatau sekarang]

- Gabriel itu makan kadang masih suka disuapin [ciee disuapin Obiet /eh /salah /abaikan mimin ]

- Gabriel masih suka ngisep jempol pas bobo..hahaha [sekarang mah udah enggak ya Yel ya :3 ]

- Gabriel anak Icil yang paling banyak followersnya [well, ini fakta dulu ya, sekarang mah ada bastian :’ yang gabung sama Coboy Junior menjadi paling banyak di follow diantara anak Icil lainnya]

- Gabriel adalah anak Icil Divo yang paling tinggi [sama Rio juga]

- Gabriel keliatannya cool, adem, kalem. Aslinya? JAIL!!! suka bercanda! [keliatan kok, dari orangnya]

- Gabriel agak risih sama cicak, kucing, dan ditinggal di tempat sepi.

[UPDATE 21 Agustus 2013] Gabriel udah punya pacar namanya Lia @liariwinda sejak February 2013 [Obiet-nya gimana Yel? /eh /abaikan mimin]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Gabriel bersama Patton dan Bastian pernah ikut dalam musical Laskar Pelangi.

[UPDATE 21 Agustus 2013] Gabriel pecinta nastar [/eh]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Gabriel punya adik namanya Tania yang sering dijadikan bahan bully dia, tapi tetap Gabriel sayang sama Tania.

[UPDATE 21 Agustus 2013] Gabriel pernah ngasih ucapan selamat ulang tahun via video untuk Obiet [NYAAAAN~!! THIS. My fav pair. Finally :’ ]


====
Fakta dan Gosip mengenai GOLDI:

- Keyboard Goldi pernah ilang dan ternyata dijual sama tetangganya [wah parah nih tetangganya]


====
Fakta dan Gosip mengenai IFY:

- Ify taat menjalankan perintah agama tuh

[UPDATE 21 Agustus 2013] Ify tergabung dalam Girlband bernama Blink [pasti udah pada tau kan]


====
Fakta dan Gosip mengenai SHILLA:

- Shilla punya genk namanya 4musketeers

- Shilla anak Icil yang paling banyak tweetsnya 50ribuan [sekarang mah udah enggak ya Shil ya, mungkin ada yang lebih banyak, tapi mimin juga males nge-check siapa-nya]

- Shilla sama Zahra satu sekolah, di Binus Internasional School Serpong

- di Binus, Shilla AIR kalo Zahra EARTH
- Shilla anak Icil yang paling jutek [sekarang masih Shil? Jangan jutek atuh :) ]

- Shilla kalo fansnya sms pasti gak bakal ngaku kalo itu dia [kayak Alvin aja-_- takut ama fans-nya sendiri, LOL]

- Shilla suka warna fuschia dan Hitam

- Shilla punya band namanya Avengers/Avg dia jadi vokalisnya

- Shilla dan Acha juga Angel suka GLEE

- Shilla ngefans sama Justin Bieber

- Tinggi Shilla kurang lebih 155cm [sekarang udah nambah lah atau enggak? /eh]

- Shilla NEMnya 28,40

- Shilla gak merasa dirinya cantik [jangan merendahkan diri ya :’]

- SHILLA ITU TERNYATA GAK SOMBONG!!! [siapa juga yang bilang dia sombong-_- kalian kali, hahaha]

- Shilla itu kidal

- Shilla suka angka 9 [mimin juga]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Shilla juga termasuk dalam Blink bersama Sivia dan Ify.


====
Fakta dan Gosip mengenai SIVIA:

- Sivia orangnya baik tapi bawel katanya

- Sivia males buka fb [mimin juga kok Siv, woles aja ya]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Sivia juga di Blink bareng Ify sama Shilla.


====
Fakta dan Gosip mengenai AGNI:

- Agni itu bulu matanya lentik

- Nilai nem Agni 27,50

[UPDATE 21 Agustus 2013] Agni nggak punya twitter. [bikin atuh Agni]


====
Fakta dan Gosip mengenai CAKKA:

- Cakka bisa maen bola loh!? [erm…]

- Cakka paling takut kalau di kejar-kejar orang dan akan otomatis lari karena dikira mau ngapa-ngapain, padahal enggak juga.

- Cakka suka main kereta-keretaan sama anak kelas 1. [dulu]

- Cakka anaknya lumayan pendiem kalau tidak di ajak ngobrol.. jadi dia mau ngobrol dengan orang yang sudah dia kenal saja.

- NEMnya Cakka 28,75

- Cakka itu suka 'semena-mena' sama Obiet (positif thinking ya) [WHAT? How can I positive thinking about this! Kamu ngapain Obiet, Cakka? Obiet itu punya Gabriel! /eh /salah /abaikan mimin]

- Cakka pernah nulis nama Shilla yang banyak di salah satu page anak CL!!! [heee… mungkin karena ada yang menggosipkan mereka jadi Cakka marah?]

- Orang tua Cakka sudah berpisah semenjak dia masih kecil, dia baru ikut ayahnya waktu SD kelas 3. Awalnya Cakka ikut mamanya, tapi karena di Jakarta mamanya hidup sendiri dan pasti ditinggal kerja, jadilah Cakka diasuh ma sodaranya [cie sama mas Elang ya Cakka? Ciee…]

- Cakka orangnya gampang akrab, liat saja kedekatan Cakka pada anak Icil3 yang masih baru seperti Ray, Ozy dan Alvin

- Cakka suka angka 8 [kenapaaa? Karena simetris kah? /eh]

- Cakka adalah ketua kelas di Idola Cilik 2.

- Cakka dekat dengan semua Icil 2, tapi dia paling dekat dengan Obiet dan Irsyad yang sering disebut dengan BO3 (Brother’s On 3)

- Di 8 besar, Cakka adalah satu satunya Icil yg ditawari kontrak sinetron dan iklan.

- Facebook cakka udh ga muat tampung friends, pernah nerima 12 ribuan friend requests! Dan fansite C~LUVers sudah menampung 6 ribuan fans. [ciee, selamat ya]

- Cakka menjadi bintang utama videoklip kepompong Icil 2 bersama Oik

[UPDATE 21 Agustus 2013] Cakka bersama kakaknya Elang Nuraga sudah dikontrak oleh kak Eros dari SheilaOn7 untuk membentuk duo/grup bernama The Finest Tree dan sampai sekarang masih terus berkembang. Semangat Cakka dan mas Elang :)

[UPDATE 21 Agustus 2013] Cakka masuk ke SMA Muha di Yogyakarta.


====
Fakta dan Gosip mengenai DEBO:

- Debo punya motor sendiri dan diberi plat namanya sendiri. [coba mimin tulis ya, plat D ya, Bandung. Hmmm… D 3 BO pasti]

- Debo bisa memainkan beberapa alat musik seperti drum dan gitar

- Debo mahir menyanyi lagu dangdut karena mamangnya yang mengajarinya.

- Debo seneng makanan yg 'mendesa' [sama Bo, mimin juga]

- Debo itu anaknya jail

[UPDATE 21 Agustus 2013] saat ini Debo masuk ke dalam sebuah band bernama Leeming Band dan menjabat sebagai seorang vokalis. Semangat Debo! Semoga semakin maju!


====
Fakta dan Gosip mengenai IRSYAD:

- Irsyad bisa bawa mobil tapi tidak bisa membawa motor, katanya [ih! Mimin juga bisanya bawa mobil kok! *highfive sama Irsyad*]

- Irsyad kalau bicara sama Nyopon kadang-kadang memakai logat Ambon.


====
Fakta dan Gosip mengenai OBIET:

- Kalau sedang bernyanyi, Obiet selalu menghentakan kaki kanannya mengikuti beat lagu

- Obiet sering ganti belahan poni, dulu [sekarang mah enggak ya Biet, udah dibotakin katanya /eh]

- Obiet orangnya pendiem [dia sendiri yang ngomong di acara Happy Song ;’ ya ampun Biet, sini mimin peluk dulu /eh]

- Waktu Grand Final IC3, Obiet  pernah jatuh saat menonton Lintar yang sedang bernyanyi lagu. [ada videonya kok ini mah :’ kalo ada yang mau, nanti mimin kasih]

- Obiet diterima di SMPN 2 Temanggung peringkat 50-an.

- Obiet waktu kecil udah punya album sendiri [Iya, sama dek Ben juga ya Biet? Enggak ya? Hehe]

- Obiet sayang banget sama adeknya (dek Ben) [Incest detected /eh]

- Waktu Obiet masuk pentas ic ibunya keguguran jadi obiet gak jadi punya adek lagi

- Obiet itu jago maen alat musik [turunan ayah Tatas ya Biet]

- Obiet pernah mendapat ranking 4 disekolahnya dan nilai rata ujiannya 9.

- Obiet bisa main biola [sasuga uke /eh /abaikan mimin]

- Obiet suka Pocari Sweat dan makanan pisang molen.

- Obiet jago main badminton dan pintar membuat teka teki, ia juga suka bermainn PARAMPA [parampaa 2 udah Biet? Nanti mimin bikini game sejenis itu dan mainin ya Biet ya]

- Nama fans Obiet adalah D'Bieterz

- Obiet menyukai warna merah dan biru

[UPDATE 21 Agustus 2013] Obiet sudah mengeluarkan beberapa lagu sendiri yang diciptakan oleh ayahnya. Suara Obiet juga masih lembut kayak dulu.

[UPDATE 21 Agustus 2013] Dek Ben, adik Obiet juga akan mengikuti Idola Cilik, namun karena umurnya belum mencukupi, jadi harus menunggu dulu (ayah Tatas yang bilang)


====
Fakta dan Gosip mengenai OIK:

- Oik nilai try outnya tertinggi kedua se-salatiga.

- Oik juara 1 lomba nembang tingkat Jawa Tengah.

- Oik suka warna pink.

- Cita-cita Oik adalah menjad dokter dan penyanyi [kayak om Tompi dong]

- Penyanyi kesukaan Oik adalah Bunga Citra Lestari [mimin juga suka kok!]

- Oik suka minum kencur, katanya supaya suaranya bagus.

- Sebelum ikut Icil, Oik sudah bisa membiayai tantenya kuliah [wow, sasuga Oik]

- Makanan kesukaan Oik adalah yang manis.


====
Fakta dan Gosip mengenai PATTON:

- PATTON pada bulan Juni 2010 mengikuti olimpiade bernyanyi dan bahasa di Turki [sasuga Patton!]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Patton bersama Gabriel pernah mengikuti teater musical Laskar Pelangi.

[UPDATE 21 Agustus 2013] Baru-baru ini Patton menjadi salah satu actor dalam film “SOEKARNO” yang belum dipublikasikan dan masih dalam tahap proses.

[UPDATE 21 Agustus 2013] Patton sekolah di asrama Internasional.


====
Fakta dan Gosip mengenai ACHA:

- Ukuran sepatu Acha adalah 35 [mimin 39._. #plak /eh /abaikan mimin]

- Acha kalo kepanasan pipinya memerah [mimin juga :( ]

- Acha suka sama GLEE


====
Fakta dan Gosip mengenai ALVIN:

- Alvin punya banyak anjing galak di rumahnya.

- Alvin ternyata kurus banget, dulu [sekarang mah udah enggak ya Vin, sama Rio aja gemukan Alvin, ya gak Vin?]

- Alvin paling takut kalau ada fansnya yang teriak ke dia dan tarik tangannya [you don’t say lah, semua juga takut sama fans fanatic]

- Di antara Ray, Deva, Alvin dan Ozy yang paling jahil dan ga bisa diem adalah Alvin

- Alvin itu sering main PB bareng Gabriel di Facebook.

- Alvin sangat menyukai permen Yupi [deuh, asa dari tadi mimin nyebut merek yah, yaudah deh maaf]

- Alvin kalau sudah bermain bersama temam-temannya, susah diganggu dan malah tidak boleh di ganggu [Y-yandere? /eh]

- Mamanya Alvin meninggal waku Alvin berumur 1.5 tahun.

- Alvin suka dpanggil kodok sama ALVZ

- Alvin pernah mendapat rangking ke 22 di kelasnya namun berhasil memperbaiki nilainya

- Alvin punya 4 rubik, suka banget main rubik [mimin juga kok Vin]

- Alvin suka angka 7 sama 9 [yeey! 9!]

- Alvin suka telat, katanya

- Alvin suka mie ayam dan SATE RUSA [s-sate rusa? E-eh…]

- Alvin bersahabat dengan Ray, Deva, sama Nyopon. Katanya sih, Ray sama Deva udah dianggep adek, tapi dia paling deket sama Deva. [THIS. Makes sense… somehow.. my imagination.. alright forget about me]

- Alvin juga bersahabat dengan Rio, Ozy dan Lintar

- Alvin dan Rio pernah mengunci Lintar di kamar mandi [THIS! Ada di fanfic gue, oh damn. So true. LOL /abaikan mimin]

- Hadiah dari fansnya Alvin yang menurut Alvin paling berharga adalah Bola Euro asli. [mimin mau juga dong dikasih bola Euro]

- Alvin itu orangnya mudah ngambekkan

- Nggak ada yang berani ngeladenin ngmbekny Alvin; bahkan salah satu crew Icil pernah kena protes Ozy karena tidak berani marahin Alvin yang telat bangun. Katanya kalau ada yang berani buat dia ngambek, bakal kena tonjok; well, katanya yang biasa kena tuh Lintar, tapi setelahnya mereka akur lagi kok [well.. this also makes sense. Where’s my fanfic? Lets write again]

- Alvin sering banget lari lari kalo ada yang minta foto [fansphobia tah Vin?]

- Alvin katanya sebelum masuk Icil, dia adalah orang yang sangat cuek

- Alvin dan Rio punya gelang yang sama.. Rio dipake di tangan kanan dan Alvin di tangan kiri. [THIS… aah, kenapa sih kalian? :3 deuh, imajinasi mimin jadi wild gini kan -_-]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Alvin menghilang kabar nih :(

[UPDATE 21 Agustus 2013] Alvin ganti twitter karena twitternya di bajak oleh orang lain [udah pada tau kan?]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Alvin memiliki kepribadian yang unik.

[UPDATE 21 Agustus 2013] Katanya Alvin suka menyendiri, waktu yang lain lagi rame, dia malah menyendiri [deuh Vin]


====
Fakta dan Gosip mengenai DAUD:

- Daud care banget sama Alvin, katanya. Waktu sendal yang biasa di pake di hotel milik Alvin putus, Daud  memberikan sendalnya buat alvin

- Daud pernah pura pura jadi satpamnya Alvin [e-eh]

- Daud pernah menangis karena naik tornado.


====
Fakta dan Gosip mengenai DEA:

- Dea paling suka sama boneka

- Dea sering memakai kontak lens dan suka mengoleksi gelang

- Mamahnya Dea ramah banget [wait.. ini fakta Dea, bukan mamahnya -_-]

- Dea bisa main piano dan sudah menciptakan lagu, salah satunya adalah lagu rohani yang berjudul "Pribadi-Mu"


====
Fakta dan Gosip mengenai DEVA:

- Deva paling takut dicubit [mana Deva? Cubit dulu sini sama mimin /eh]

- Deva suka dipanggil Mr. kwak kwak

- Deva mengikuti audisi Icil di Surabaya dan bukan di Bali

- Deva jago bahasa jepang [maji ka yo? Sasuga Deva-kun, boku wa kimi no fans desu~ :D ]

- Deva menguasai 4 tarian Bali dan pernah dipentaskan sampai ke Jepang dan Australia [sasuga! Keren keren]

- Deva dulu ikut sanggar tari, sekarang sudah tidak

- Cita-cita Deva ingin menjadi dokter

- Deva pernah pertukaran pelajar ke Jepang dan Australia

- Deva selalu pake aksesoris gelang sama cincin [sasuga uke :’ /eh /abaikan mimin]

- Deva suka manja-manjaan sama Alvin dan Ray juga [THIS. Makes sense… tapi.. kenapa… dia.. tidak punya seme? :’ /abaikan mimin]

- Katanya Deva pernah mengira kalau Ray adalah perempuan dan dia suka sama Ray. Sementara Ray juga pernah mengira bahwa Deva adalah perempuan dan dia juga suka. [DEUH, LOL. JANGAN BIKIN MIMIN BERIMAJINASI LEBIH DONG :’3 ]

- Deva menyukai warna hitam, merah dan putih

- Deva pengisi suara di iklan Spix mie goreng

[UPDATE 21 Agustus 2013] Deva pernah ngasih ucapan selamat ulang tahun buat Obiet :)

[UPDATE 21 Agustus 2013] Deva masuk ke SMPN 2 Denpasar [maaf mimin gak tau sekarang SMA dia dimana :’ nanti coba kita gali lagi /eh]


====
Fakta dan Gosip mengenai KEKE:

- Keke menyukai kelinci

- Warna kesukaan Keke adalah ungu

- Ayah keke adalah seorang nahkoda kapal tanker

- Perempuan yang paling dekat dengan Keke adalah Zevana dan Lelaki yang paling dekat adalah Ozy


====
Fakta dan Gosip mengenai LINTAR:

- Lintar adalah orang yang paling sering menjadi korban ke-usilan Alvin-Rio [fanfic gue mana? kok sama kayak yang mimin buat ya :) ]

- Lintar pernah dikunciin di kamar mandi sama Rio-Alvin [well, this also makes sense. Go Rio-Lintar-Alvin. Three-some aja sono /eh /abaikan mimin]

- Lintar sering menjadi tempat marah Alvin dan sering kena pukul dari lelaki itu.

- Lintar paling sering di usilin sama teman-teman lainnya [sasuga uke :’ sabar ya Tar]

- Katanya sih Lintar tetap bahagia meskipun sering diusilin dan sering tersiksa waktu 3 besar Icil [deuh euy, maneh teh masochist tah Tar? LOL]

- Lintar pernah dikerjain saat April mop.

- Ayah Lintar adalah seorang pemain organ.

- Lintar takut pergi sendiri ke kamar mandi [temenin seme-mu sana, Rio pasti mau kok /eh /salah /abaikan mimin]

- Lintar ngefans sama Irsyad dan Obiet

- Lintar bisa main gitar menggunakan tangan kiri

- Lintar suka makan ikan asin dan sambel [mimin juga suka kok Tar]

- Ayah Lintar meninggal akibat serangan jantung :’(

- Lintar kagum sama sosok Rio [THIS. Also my fav pair. Finally :’) mimin gak salah kan masangin mereka /eh /abaikan mimin]

- Lintar paling tidak bisa diam kalau di ajak foto.

- Lintar sudah menciptakan lagu buatannya sendiri

- Lintar paling tidak mau di peluk; kalau di tanya jawabannya, "risih aja kak.."

- Daud pernah bilang gini ke Lintar, " kamu kayak anak cewek aja deh Lin," dan berakhir dengan sebuah pukulan ke Daud. [LOL]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Lintar masuk ke SMA 15 [bener gak sih? Aku lupa nih-_-]

[UPDATE 21 Agustus 2013] Lintar sekarang pake behel warna hijau tua :’)


====
Fakta dan Gosip mengenai NOVA:

- Nova ngefans sama Agnes Monica

- Nova penyayang binatang terutama kucing


====
Fakta dan Gosip mengenai NYOPON:

- Nyopon sudah bisa menghafal lagu dari umur 3tahun

- Nyopon paling deket sama Keke

- Nyopon itu gak bisa bilyard tapi suka maen bilyard ama Irsyad dan Obiet; ia juga pernah bilang "kok aku ama tongkat bilyard tinggian tongkat ya?" [LOL]

- Nyopon suka ngegodain adik Lintar [haha]


====
Fakta dan Gosip mengenai OLIVIA:

- Oliv itu sebenarnya penakut

- Oliv senang dipangku

- Oliv sejak balita suka music rock

- Papanya Oliv adalah seorang drummer, dulu

- warna kesukaan Oliv adalah pink

- Oliv suka sama teri dan suka ngemut es batu [mimin juga]


====
Fakta dan Gosip mengenai OZY:

- Ozy suka nonton Icil1 dan saat Icil 2 dia sudah membulatkan tekat untuk ikut dalam Icil berikutnya.

- Saat audisi Ozy sempat kabur meninggalkan orang tuanya di Sengkang buat ikut audisi Icil 3 di Makkasar bersama tantenya.

- Ozy itu usil dan paling sering bertengkar dengan Lintar karena sekamar [wut?! Rio! Lintar gak papa tuh sama Ozy? /eh /salah /abaikan mimin]

- Ozy sering makan nasi pake chitato plus kecap [eung… enak gitu Zy?]

- Ozy sering bertengkar dengan lintar,karena sering sekamar

[UPDATE 21 Agustus 2013] Ozy sekarang punya duo/grup bersama Chakra yang kemudian diberi nama ChakraOzy rilis pada Juni 2013 kemarin.


====
Fakta dan Gosip mengenai RAY:

- Ray dulunya memakai panci sbg drum hingga sekarang menjadi 'The Best Drummer'

- Ray tidak suka disebut sebagai “artis”

- Ray juga suka disapa GOCAP

- Ray bisa memainkan beberapa alat music lain selain drum

- Ray mulai suka drum sejak kecil; umur 6 tahun.

- Ray pernah menjuarai pearl drum solo instrument competition 2009 dan juara 1, kemudian ia juga mendapat juara 1 best drummer yamaha drum competition 2008

- Ray pernah jadi demonstrator Yahama

- Ray pernah menjadi juara 1 lomba drummer kelompok 7-12 thn dan juara 1 lomba drummer kelompok 7-15 thn

- Ray itu lebih tua dari Cakka [. . . . tapi imut kok]

- Anak Icil yang paling taat agama adalah Ray

[UPDATE 21 Agustus 2013] Ray kenal dengan JP Millenix dan juga Iqbaal Coboy Junior

[UPDATE 21 Agustus 2013] Ray masuk nominasi di #bandungdrumsday


====
Fakta dan Gosip mengenai RIO:

- Rio selalu ranking disekolahnya dari SD
- Rio suka gigit-gigit bibir [erm… kata-katanya ambigu nih /eh]

- Rio sayang sama RISE [kenapa sekarang dirimu menghilang om? Om karlota? /eh]

- Lintar dikunciin dan sekarang gantian Rio yang dikunci di kamar dan dimatiin lampunya [karma does exist, LOL]

- Rio itu anaknya cemburuan dan tidak suka suka diduain [deuh si om playboy]

- Rio itu suka usil ngerjain orang, tapi bakal ngambek kalo dikerjain balik [karma does exist, Rio]

- Rio suka gangguin Alvin dan Alvin pun juga suka gangguin Rio

- Rio sangat ngefans dengan Agni dan Debo Icil2

- Saat pengumuman ke 3 besar antara Nova dan Alvin, Rio cemas sekali kalau alvin tinggal kelas [*batuk* Rio, kamu milih Lintar atau Alvin sih? /eh /salah /abaikan mimin]

- Rio nggak bisa berenang

- RIO sukanya nonton OVJ

- Rio susah makan, tapi suka ngemil

- Ayah Rio adalah seorang tentara

- Rio pernah mengikuti audisi di IC2 sayangnya ga masuk 35 besar

- Saat Alvin nangis di rapor GF Rio yg hapusin airmata Alvin [oh, co cwit cie cie /eh]

- Rio dan Alvin suka saling mengerjai dan mengusili teman teman

- Rio suka baca komik Bleach [mimin juga mimin juga!]

- Rio suka makan es krim walls; trico

- Rio paling suka pelajaran sains sama olahraga

- Rio memiliki lagu sendiri yakni lagu Rohani berjudul "Sebening Embun Pagi"

[UPDATE 21 Agustus 2013] Sekarang om Rio masuk SMA jurusan IPA

[UPDATE 21 Agustus 2013] waktu MnG di Jakarta, Rio pernah ditanya sama fans, ‘kejadian apa yang paling diingat dan siapa yang paling kamu kangenin di Icil’ terus om Rio jawab, ‘kalo kejadian sih yaa, pas ngejahilin Lintar, kalo orang yang di kangenin tuh Daud sama Alvin’ [Lintar, Alvin… jadi kamu milih siapa Rio? /eh /salah]


====
Fakta dan Gosip mengenai RIZKY:

- Katanya Rizky itu centil, apa lagi sama perempuan [hahaha]

- Rizky ikut Icil untuk ngebahagiain ibu dan keluarganya, ayahnya udah gak ada.

- Rizky bisa nyamain suara upin ipin [wah, jadi seiyuu aja bang!]

- Rizky itu orangnya blakblakan, dia suka keceplosan kalo lagi ditanyain tentang 'aib' anak Icil lainnya [LOL]

====


Fakta dan Gosip mengenai ZEVANA:

- Zevana suka maen petsoc di Facebook

- Zevana dan Ozy sama sama penyuka petsoc,

- Zevana penyuka spongebob dan sampai minta dibeliin Spongebbob yang asli di bikini bottom. [mau dong, mimin dibeliin juga]



Nah, itu adalah yang terakhir. Kalau ada yang baru atau salah, segera kasih tau ke mimin ya, nanti akan langsung di ubah/delete.
Oh iya, mimin kasih nih foto-foto mereka yang udah gede, tapi gak semuanya gak papa kan ya :'

 (dari kiri ke kanan: Patton dan Debo)


(dari kiri ke kanan: Cakka, Gabriel dan Patton)


(dari kiri ke kanan: Dayat, Ozy, [gatau], Patton, Angel, Rio, Lintar, [gatau], Sion, Septian) 


(dari kiri ke kanan: Rio dan Patton)

(dari kiri ke kanan: Lintar dan Rio) [fav mimin nih :'3]

Gimana? Nggak disangka sekarang mereka udah pada gede ya :' mimin juga gak sadar kalo mimin udah gede. Padahal waktu nontonin mereka itu rasanya sama, eh, ternyata mimin juga baru tau kalo mimin ternyata sama tua-nya kayak mereka :' ya ampun, hahaha

Yaudah deh. Infonya segitu dulu.
Termakasih dan Sekian.
Salam. Admin Plafor.